Tujuan Hukum ā Ketika kamu melakukan suatu kesalahan atau pelanggaran, hukum dapat bertindak sesuai dengan wewenangnya karena itu adalah tujuan hukum. Tujuan utamanya adalah untuk mengatur tingkah laku manusia dalam menjaga ketertiban, keadilan, serta mengantisipasi kekacauan di lingkungan. Setiap negara memiliki aturan hukumnya sendiri, begitupun dengan Indonesia. Maka dari itu, kamu akan mengenal tujuannya satu-persatu melalui ulasan berikut ini. Apa Itu Hukum?Pengertian Hukum Secara Etimologi1. Blackās Law Dictionary2. Websterās Compact English Dictionary3. World Book EncyclopediaDefinisi Hukum Menurut Para Ahli1. Aristoteles2. Samidjo3. Satjipto Rahardjo4. Montesquieu5. JCT Simorangkir dan Woerjono Sastropranoto6. Abdul Manan7. Achmad AliCiri-Ciri HukumUnsur-Unsur HukumJenis-Jenis Hukum1. Hukum Publik2. Hukum PrivatDasar Pembagian Jenis Hukum1. Jenis Hukum Menurut Sumber2. Jenis Hukum Menurut Bentuknya3. Jenis Hukum dan Tempat Berlakunya4. Jenis Hukum Menurut Waktu Berlakunya5. Jenis Hukum Menurut Sifatnya6. Jenis Hukum dari WujudnyaTujuan dan Fungsi Hukum1. Gustav Radbruch2. Sunaryati Hartono3. Teguh Prasetyo4. Mochtar KusumaatmadjaRekomendasi Buku & Artikel TerkaitBuku TerkaitMateri Terkait Fisika Apa Itu Hukum? Istilah tersebut tentunya tidak lagi terasa asing di telinga masyarakat yang sehari-hari menonton televisi untuk mendapatkan berita atau membaca artikel di sosial media. Seperti yang diketahui, Indonesia adalah negara hukum sesuai dengan pasal 1 ayat 3 UUD 1945 yang dapat mengarahkan setiap warga negara untuk mematuhi aturan di Indonesia. Jika dilihat dari Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI, hukum merupakan adat atau peraturan yang sifatnya mengikat dan dikukuhkan oleh pemerintah, serta penguasa. Peraturan maupun undang-undang digunakan untuk mengatur pergaulan masyarakat. Jika peraturan atau hukum tidak dapat dipatuhi, konsekuensinya adalah terkena sanksi berupa denda, bisa juga penjara. Ketaatan terhadap peraturan atau hukum sebetulnya merupakan suatu keharusan yang harus diwujudkan oleh setiap warga negara. Semakin seseorang taat terhadap hukum, maka bisa disimpulkan bahwa akhlaknya baik dan memiliki tingkat kesadaran tinggi terhadap hukum. Pengantar Hukum Perspektif Amerika Serikat Pengertian Hukum Secara Etimologi Sebelum mengetahui definisi hukum menurut para ahli, kamu bisa memahami definisi hukum secara umum melalui asal-usul penyebutannya. Karena di setiap negara punya penyebutan berbeda-beda, orang-orang bisa mendefinisikan hukum sendiri sesuai dengan pendapatnya. 1. Blackās Law Dictionary Hukum dalam artian keseluruhan atau umum bertindak sebagai penguasa yang sifatnya mengendalikan dan mengikat secara sah. Hukum adalah sesuatu yang harus ditaati oleh seluruh warga negara karena terancam konsekuensi dan sanksi jika tidak menurutinya. 2. Websterās Compact English Dictionary Hukum merupakan segala pengaturan untuk mengatur tingkah laku dalam suatu komunitas yang terorganisasi sebagai yang ditegakkan oleh pihak berwenang. 3. World Book Encyclopedia Hukum merupakan seperangkat aturan yang dilaksanakan dengan polisi, pemerintah, pengadilan, dan para pejabat tinggi lainnya. Namun, tidak hanya menurut law, sebutan hukum dalam bahasa Inggris karena sebutannya dalam bahasa Belanda atau Recht berarti tuntutan, pemerintahan, serta bimbingan. Orang yang memiliki pekerjaan atau kuasa untuk mengatur pemerintahan memberikan peran penting jika dilihat dari definisi ini. Jadi, dapat disimpulkan bahwa definisi hukum secara etimologi berhubungan dengan keadilan, ketaatan atau orde yang dapat menimbulkan perdamaian, peraturan yang berisi norma, serta kewibawaan. Definisi Hukum Menurut Para Ahli Para ahli juga mengungkapkan pendapatnya atau definisi yang tepat untuk menggambarkan hukum. Berikut adalah beberapa di antaranya. 1. Aristoteles Menurut Aristoteles, hukum menjadi kumpulan aturan yang dapat mengingkat atau berlaku di lingkungan masyarakat. Namun, tidak hanya itu saja karena hukum dapat berlaku untuk hakim itu sendiri atau seseorang yang dapat mengurus berbagai keperluan yang memiliki kaitan terhadap hukum. Dengan kata lain, hukum ada bukan hanya untuk masyarakat saja, melainkan patut untuk ditaati oleh para pejabat atau petinggi negara. Hukum berlaku untuk seluruh rakyat Indonesia, setara untuk siapa saja. 2. Samidjo Menurut beliau, hukum memiliki sifat mengikat, memaksa, berisi suatu perintah atau larangan, serta izin untuk berbuat sesuatu. Peraturan ini dibuat untuk mengkoordinasi tata tertib yang berlaku di kalangan masyarakat. 3. Satjipto Rahardjo Hukum adalah karya manusia yang berupa norma-norma berisi tentang petunjuk-petunjuk untuk melakukan suatu aktivitas, sehingga menjadi lebih benar dan sesuai. 4. Montesquieu Hukum menjadi gejala sosial atau perbedaan hukum yang disebabkan oleh perbedaan etnis, sejarah, politik, dan faktor-faktor lainnya dari masyarakat. Karena itulah, hukum sebuah negara kerap kali dibandingkan dengan hukum negara lainnya. 5. JCT Simorangkir dan Woerjono Sastropranoto Hukum merupakan peraturan yang dibuat oleh badan-badan resmi dan instansi tertentu yang memiliki sifat memaksa. Peraturan dapat mempengaruhi perilaku manusia. 6. Abdul Manan Menurut Abdul Manan, hukum merupakan serangkaian aturan yang dapat mempengaruhi tingkah laku dan perbuatan tertentu dari manusia dalam hidup bermasyarakat. Hukum memiliki ciri khas yang tetap dan tidak berubah-ubah, yaitu menjadi organ dari seragam peraturan-peraturan abstrak. Hukum juga bertindak untuk mengatur serangkaian kepentingan manusia dalam bertindak, sehingga siapapun yang melanggar atau bersalah akan mendapatkan sanksi. 7. Achmad Ali Achmad Ali berpendapat bahwa seperangkat asas-asas hukum dan aturannya, serta norma dapat berperan untuk membantu penetapan perbuatan yang tidak boleh dilakukan hingga benar. Hukum bisa saja tidak diakui oleh sebuah negara dan dalam realitasnya memiliki faktor eksternal yang meliputi budaya, sosial, politik, dan ekonomi dengan faktor internal berupa psikologis. Aspek Hukum Ekonomi Dan Bisnis Guna membedakan yang mana aturan dan hukum, kamu harus mengetahui ciri-cirinya terlebih dahulu. Fungsinya adalah untuk memahami dan menghargai keberadaan hukum untuk mensejahterakan masyarakat. Hukum meliputi berbagai aturan yang dapat menentukan tingkah laku masyarakat dan menjaga hubungan antara yang satu dengan yang lain. Peraturan-peraturan hidup kemasyarakatan tersebut juga disebut sebagai hukum di negara. Tujuan dari adanya peraturan ini adalah untuk mewujudkan tata tertib di masyarakat. Dengan begitu, ciri-ciri hukum yang paling utama adalah memiliki larangan atau perintah yang harus ditaati oleh orang-orang. Beberapa literatur telah menggabungkan unsur-unsur hukum dengan ciri-ciri hukum yang sudah disebutkan, sehingga dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri hukum secara resmi adalah sebagai berikut. Berisi peraturan yang dapat mengatur tingkah laku masyarakat dalam bergaul atau berinteraksi dengan sesamanya. Peraturan dibuat oleh badan resmi atau pihak yang memang diminta untuk membuat hukum. Peraturan tersebut bersifat memaksa dan mengharuskan masyarakat untuk mengikutinya. Sanksi untuk orang yang melanggarnya bersifat tetap dan tegas. Perintah-perintah yang ada haruslah dipatuhi oleh setiap orang di suatu negara. Unsur-Unsur Hukum Lantas, apa saja yang harus termuat dalam hukum, sehingga tujuan tadi dapat terwujud? Terdapat empat unsur hukum yang dapat kamu pahami dalam perumusannya. Hukum berfungsi untuk mengatur tingkah laku masyarakat dalam kehidupan yang dilaksanakan pada lingkungannya. Hukum tidak boleh dibuat oleh rakyat biasa, tanpa tujuan atau persetujuan tertentu. Peraturan yang sudah dibuat bukan untuk dilanggar, melainkan dipatuhi oleh masyarakat luas. Itulah mengapa penegakannya bersifat memaksa dan benar-benar harus dihormati. Jenis-Jenis Hukum Nah, setelah mengenal ciri-ciri dan unsur-unsur hukum yang memiliki cara serupa untuk penegakannya dalam masyarakat, kamu harus mengenal jenis-jenisnya. Memangnya, seberapa banyak, sih hukum yang berlaku di Indonesia? Ada beragam jenis hukum yang bisa kamu kenali, tetapi pembagiannya dilakukan berdasarkan beberapa dasar pembagi. Meski masih terbilang umum, kita bisa memulai pembagian hukum dengan hukum privat dan hukum publik. 1. Hukum Publik Ketika mendengar istilah publik, apakah kamu mendapatkan gambaran untuk lingkungan yang bebas, lebih umum, dan ramai di kalangan masyarakat? Hukum publik menjadi peraturan hukum yang berperan untuk mengatur hubungan antara warga negara dan negara yang memiliki kepentingan umum. Hukum yang satu ini seharusnya sudah familiar untuk kamu ketahui karena salah satu bagian dari hukum publik adalah hukum pidana. Pasti sudah tahu kalau hukum pidana merujuk pada hukum yang mengatur hubungan masyarakat dengan individu mengenai kejahatan atau pelanggaran. Kepentingan yang berkaitan dengan pelanggaran tersebut masih bersifat umum. Contoh dari pelanggaran hukum publik adalah pembunuhan, pencurian, pemalsuan, korupsi, pencurian, dan tindakan yang diatur oleh hukum pidana. Namun, tidak hanya hukum pidana saja yang menjadi bagiannya karena terdapat hukum administrasi dan tata negara. 2. Hukum Privat Kalau privat, pastinya bersifat pribadi dan tidak banyak diketahui atau digunakan oleh orang-orang. Memang tidak salah karena hukum yang satu ini mengatur hubungan antar manusia, satu individu dengan individu lainnya untuk kepentingan perorangan. Jenis-jenisnya adalah hukum perdata, hukum dagang, dan juga hukum sipil. Hukum perdata merupakan peraturan yang memiliki rangkaian yang dapat mengatur satu hal dengan hal lainnya. Dari hukum perdata, asas pokok terhadap otonomi warga merupakan milik sendiri. Jadi, setiap individu memiliki kesempatan yang sama dalam mempertahankan pendapat mereka atau kehendak sendiri, tetapi tetap mengikuti aturan dari pemerintah. Contoh kasus atau perihal yang ditangani oleh hukum perdata adalah perceraian, pencemaran nama baik, alih warisan, dan masih banyak lagi. Dasar Pembagian Jenis Hukum Katanya, hukum dibagi sesuai dasar atau kategorinya? Memang, tidak hanya sampai disitu saja karena masih ada dasar pembagian lainnya, selain hukum publik dan hukum privat yang sudah kamu pahami. Dasar pembagian ini bisa berupa tempat berlaku atau sumbernya. 1. Jenis Hukum Menurut Sumber Jenis hukum juga bisa dikategorikan atau dibagi sesuai dengan sumber, serta asal hukum yang diciptakan. Hal ini mengingat bahwa hukum tidak hanya berlaku pada suatu negara saja, tetapi juga sudah ada sejak lahir dan berlakunya. Sumber yang pertama adalah undang-undang. Kalau membicarakan soal pedoman Indonesia, undang-undang menjadi salah satu wujud utama yang dapat digunakan untuk menciptakan perdamaian di lingkungan. Undang-undang dibuat oleh perangkat negara yang memiliki wewenang untuk dasar tertentu dengan sifat mengingat atau memaksa. Kebiasaan custom. Kamu yang biasanya selalu bermain gadget di rumah atau makan malam bersama keluarga dapat menyebutnya sebagai kebiasaan. Mengenai kebiasaan, tidak hanya berhenti pada tingkat laku atau kegiatan sehari-hari saja yang dianggap biasa. Hal tersebut dapat menjadi membentuk hukum yang berlaku. Yurisprudensi merupakan sumber hukum yang berasal dari pengadilan, sesuai dengan nama atau penyebutannya. Putusan hakim terdahulu sudah dianggap tepat untuk diikuti oleh pengadilan dan setelahnya. Traktat dapat berarti perjanjian yang dibuat oleh sebuah negara atau negara dengan pengesahan. Sifat dari perjanjian ini adalah mengikat negara yang bersangkutan, bahkan seluruh warga negaranya. Istilah doktrin pastinya sudah tidak asing lagi jika kita membahas terkait hukum. Jenis hukum yang satu ini berasal dari anggapan maupun pendapat para ahli, sehingga pengaruhnya sangat besar untuk perkembangan hukum. 2. Jenis Hukum Menurut Bentuknya Hukum memiliki kedua wujud atau bentuknya sendiri, sehingga lebih mudah digunakan, serta dibedakan. Baik dari apapun bentuk hukum ini, keduanya sama-sama digunakan dan harus dihargai oleh masyarakat. Hukum tertulis merupakan hukum yang harus dituliskan dan tercantum dalam undang-undang. Misalnya, Peraturan Pemerintah, Undang-Undang, KUHP, dan masih banyak lagi contoh lainnya. Hukum tidak tertulis sama dengan kebiasaan yang sudah dibicarakan, di mana kebiasaan masyarakat juga dijalankan menurut hukum. Meski tidak terlihat atau tidak dapat dibaca, hukum ini juga bersifat memaksa dan mengikat. 3. Jenis Hukum dan Tempat Berlakunya Jenis hukum dari tempat berlakunya terbagi menjadi dua, yakni hukum internasional dan hukum nasional. Hukum nasional merupakan peraturan yang berlaku dalam suatu negara layaknya Undang-Undang Dasar 1945. Hukum internasional merupakan peraturan yang bersifat global dan mengatur hubungan internasional secara luas. Misalnya, konvensi hukum laut oleh PBB yang telah dicetuskan pada tahun 1982. Konversi ini bermanfaat untuk mengatur penggunaan laut bagi sejumlah negara-negara global. 4. Jenis Hukum Menurut Waktu Berlakunya Ada tiga jenis hukum yang terbagi berdasarkan waktu berlakunya, yakni ius constitutum hukum positif, Ius Constituendum, dan Ius Naturale hukum asasi. Hukum positif adalah hukum yang dapat berlaku di masyarakat dalam suatu negara tertentu. Jenis kedua adalah peraturan yang diharapkan dapat terus berlaku, hingga ke masa yang akan datang. Jenis naturale adalah jenis hukum yang abadi dan dapat berlaku selama-lamanya untuk siapapun, serta di mana saja. 5. Jenis Hukum Menurut Sifatnya Jenis hukum dari sifatnya terbagi atas hukum yang memaksa dan mengatur. Hukum yang memaksa artinya akan memberikan sanksi tegas kepada siapapun yang berani melanggar. Hukum yang mengatur sifatnya tidak sebatas mengatur dan tetap memiliki sanksi tegas, seperti hukum perdata. 6. Jenis Hukum dari Wujudnya Wujud untuk hukum terbagi menjadi subjektif dan objektif. Hukum objektif adalah hukum pidana yang dapat berlaku untuk semua masyarakat, sementara hukum subjektif timbul karena reaksi dari hukum objektif dan orang-orang tertentu. Dengan begitu, akan mudah timbul hak dan kewajiban untuk orang-orang tertentu tersebut. Misalnya saja, hubungan antara penjual dengan pembeli. Hukum Kepolisian Dan Criminal Policy Dalam Penegakan Hukum Tujuan dan Fungsi Hukum Mungkin kamu selalu bertanya-tanya, mengapa harus ada hukum di suatu negara? Mengapa tidak membiarkan masyarakat hidup bebas saja sesuai keinginannya? Setiap negara memang memiliki dasar hukum yang berbeda-beda. Terkait dengan hal tersebut, beberapa ahli negara juga menyampaikannya dalam beberapa list berikut. 1. Gustav Radbruch Gustav menyebut bahwa tujuan hukum adalah untuk memenuhi keadilan, manfaat, dan kepastian dalam hidup bermasyarakat. 2. Sunaryati Hartono Sunaryati menuliskan bahwa hukum menjadi alat, sarana, serta langkah yang diambil pemerintah untuk mewujudkan pembangunan nasional. Menurutnya, setiap negara pasti memiliki cita-cita atau impian yang harus dicapai. Hukum dianggap sebagai alat atau penindak berlakunya hukum yang ada di masyarakat. 3. Teguh Prasetyo Teguh menyajikan fungsi atau tujuan hukum dalam tiga penjabaran, yakni to provide subsistence fungsi memberi penghidupan, to provide security memberikan perlindungan, to attain equity guna mencapai kebersamaan, serta to provide abundance memberikan kelimpahan. 4. Mochtar Kusumaatmadja Tujuan hukum menurut Mochtar adalah untuk memelihara keteraturan kepastian, serta ketertiban. Menurutnya, manusia tidak akan hidup dengan baik atau teratur jika tidak dibimbing secara langsung oleh hukum. Dalam kehidupan yang tidak teratur, manusia tidak dapat mencapai keinginan atau mengembangkan bakatnya. Melihat dari pendapat-pendapat para ahli, dapat disimpulkan bahwa tujuan hukum adalah sebagai berikut. Menciptakan kesejahteraan maupun kenyamanan dalam kehidupan. Menjaga supaya tidak terjadi aksi-aksi tidak terpuji di tengah masyarakat. Menjadi pedoman yang baik untuk perilaku masyarakat. Melindungi HAM Hak Asasi Manusia dari setiap individu untuk mewujudkan sila Keadilan Bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Nah, tidak cukup bagi hukum untuk sekedar hadir dan bermanfaat di tengah masyarakat. Kamu sebagai warga negara harus menghargai keberadaannya dan membantunya lebih dikenali oleh sesama manusia yang lainnya. Rekomendasi Buku & Artikel Terkait ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah." Custom log Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda Tersedia dalam platform Android dan IOS Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis Laporan statistik lengkap Aplikasi aman, praktis, dan efisien
Pasangandari potongan ayat dan hukum tajwid tersebut yang benar adalah . 2A dan 3B. 3B dan 1A. 4D dan 2A. 5D dan 4E. 1C dan 2A Salah satu tujuan Allah SWT menurunkan Al-Quran kepada manusia adalah sebagai pedoman hidup di dunia. Andi harus menunjukkan sikap kerja keras. Berikut ini yang tidak termasuk sikap yang harus dimiliki Andi
Apakah kamu lagi mencari jawaban dari pertanyaan Berikut ini yang tidak termasuk tujuan hukum adalah? Berikut pilihan jawabannya mencapai keadilan memperoleh kekuasaan mencapai ketertiban mencapai perdamaian Kunci Jawabannya adalah B. memperoleh kekuasaan. Dilansir dari Ensiklopedia, Berikut ini yang tidak termasuk tujuan hukum adalahberikut ini yang tidak termasuk tujuan hukum adalah memperoleh kekuasaan. Penjelasan Kenapa jawabanya bukan A. mencapai keadilan? Nah ini nih masalahnya, setelah saya tadi mencari informasi, ternyata jawaban ini lebih tepat untuk pertanyaan yang lain. Kenapa jawabanya B. memperoleh kekuasaan? Hal tersebut sudah tertulis secara jelas pada buku pelajaran, dan juga bisa kamu temukan di internet Kenapa nggak C. mencapai ketertiban? Kalau kamu mau mendaptkan nilai nol bisa milih jawabannya ini, hehehe. Terus jawaban yang D. mencapai perdamaian kenapa salah? Karena menurut saya pribadi jawaban ini sudah keluar dari topik yang ditanyakan. Kesimpulan Jadi disini sudah bisa kamu simpulkan ya, jawaban yang benar adalah B. memperoleh kekuasaan. Post Views 4 Read Next March 6, 2022 Pilihlah 1 yang tidak termasuk dalam sel mekanoreseptor adalah? March 6, 2022 Senjata tradisional Rencong berasal dari provinsi? March 6, 2022 Berikut ini buku karya Rifaah Badawi rafiā at-Tahtawi, kecuali?
Berikuttujuan hukum, dirangkum berbagai sumber, Selasa(25/1/2022). Tujuan hukum yang paling utama adalah untuk mendapatkan keadilan. Hukum juga bertujuan untuk menegakkan ketertiban. Fungsi ini termasuk menjamin pencapaian legitimasi, hegemoni, dominasi, kebebasan, kemerdekaan, keadilan dan lain-lain.
Jakarta - Unsur unsur hukum jadi informasi penting untuk memahami apa definisi istilah hukum itu sendiri. Unsur ini terdiri dari beberapa hal, seperti yang disampaikan oleh Kansil dalam Buku Pengantar Ilmu Hukum dan Tata Hukum IndonesiaPeraturan mengenai tingkah laku manusia dalam pergaulan masyarakatPeraturan itu diadakan oleh badan-badan resmi yang berwajibPeraturan itu bersifat memaksaSanksi terhadap pelanggaran peraturan tersebut adalah tegasSementara itu, Tami Rusli dalam Buku Pengantar Ilmu Hukum 2017 menjelaskan bahwa suatu hukum dapat didefinisikan bila terdapat unsur-unsur hukum sebagai berikutPeraturan yang tertulis maupun tidak tertulis yang dibuat oleh pihak berwenangBersifat mengikat dan memaksa bagi subjeknyaBerisi tentang perintah dan laranganMempunyai sanksi yang tegas bagi yang melanggarnyaSetelah mengetahui unsur-unsur hukum, perlu juga diketahui tentang definisi, tujuan hingga fungsi hukum itu sendiri. Simak ulasannya berikut ini Pengertian Hukum Menurut Para AhliMengutip buku Pengantar Ilmu Hukum karya Tami Rusli, berikut pengertian hukum menurut para ahli Meyers dalam buku 'Algemene begrippen van het Burgerlijk Recht'- Hukum adalah semua aturan yang mengandung pertimbangan kesusilaan, ditujukan kepada tingkah laku manusia dalam masyarakat dan yang menjadi pedoman bagi Penguasa-penguasa Negara dalam melaksanakan Amin dalam buku 'Bertamasya ke Alam Hukum'- Hukum adalah kumpulan peraturan-peraturan yang terdiri dari norma dan sanksi-sanksi. Adapun tujuan hukum adalah mengadakan ketatatertiban dalam pergaulan manusia, sehingga keamanan dan ketertiban Simorangkir dan Woerjono Satropranoto dalam buku 'Pelajaran Hukum Indonesia'- Hukum adalah peraturan-peraturan yang bersifat memaksa, yang menentukan tingkah laku manusia dalam lingkungan masyarakat yang dibuat oleh badan-badan resmi yang berwajib, pelanggaran mana terhadap peraturan-peraturan tadi berakibat diambilnya tindakan, yaitu dengan hukum Hukum Menurut Pendapat Para AhliPengertian hukum kini telah diketahui. Adapun tujuan pokok hukum adalah menciptakan tatanan masyarakat yang tertib, menciptakan ketertiban dan keseimbangan. Adapun berikut pendapat para ahli terkait definisi tujuan hukumSubekti dalam buku 'Dasar-dasar Hukum dan Pengadilan'- Hukum itu mengabdi pada tujuan negara yang dalam pokoknya ialah mendatangkan kemakmuran dan kebahagiaan pada Van Apeldoorn dalam buku 'Inleiding tot de studie van het Nederlandse recht'- Tujuan hukum adalah mengatur pergaulan hidup manusia secara damai. Hukum menghendaki dalam 'Science et technique en droit prive positif'- Tujuan hukum semata-mata untuk mencapai keadilan dan 'kepentingan daya guna dan kemanfaatanJeremy Bentham dalam buku 'Introduction to the moral and legislation'- Tujuan hukum adalah untuk mewujudkan semata-mata apa yang berfaedah bagi orang. Karena apa yang berfaedah bagi orang yang satu, mungkin merugikan orang lain, maka menurut teori utilitas tujuan hukum ialah menjamin adanya kebahagiaan sebanyak-banyaknya pada orang HukumAda dua ciri-ciri hukum yang diketahui yaituAdanya perintah dan atau laranganPerintah dan/atau larangan itu harus patuh ditaati setiap yang dengan sengaja melanggar suatu kaidah hukum akan dikenakan sanksi berupa hukuman, baik pidana, denda hingga unsur unsur hukum hingga pengertian dan ciri-cirinya telah diketahui. Lalu apa fungsi hukum itu sendiri? Simak penjelasan lebih lanjut di halaman berikut ini.
jqazsQ. 1ug6h6qjsq.pages.dev/201ug6h6qjsq.pages.dev/5981ug6h6qjsq.pages.dev/3581ug6h6qjsq.pages.dev/2451ug6h6qjsq.pages.dev/391ug6h6qjsq.pages.dev/241ug6h6qjsq.pages.dev/4521ug6h6qjsq.pages.dev/327
berikut ini yang tidak termasuk tujuan hukum adalah